Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Dakwah Multimedia

.: Home > Artikel > Majelis
07 September 2017 20:36 WIB
Dibaca: 2479
Penulis : Yunahar Ilyas

 

 

 

  • “Dakwah multimedia merupakan jawaban yang tepat terhadap kecenderungan masyarakat dengan mobilitas yang tinggi dan kegiatan yang padat, yang tidak mungkin lagi terjangkau oleh dakwah konvensional.”
  • “Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah”
  • proses dakwah tidak boleh lagi dibatasi sebagai dakwah bil-lisan, tetapi diperluas dengan dakwahbil-hal, bil-kitabah, bil-hikmah, dan lain sebagainya

 

Salah satu faktor penentu keberhasilan dakwah adalah metode yang tepat. Rasulullah SAW sangat berhasil dalam berdakwah karena beliau menyampaikan pesan yang tepat kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat. Dalam bahasa AL-Qur’an, metode yang tepat itu adalah bil hikmah wal-mau’izhah al-hasanah.

 

Bil-hikmah, artinya bin-nash wal-‘aqli (menggunakan nash dan akal). Dakwah tetap mengacu kepada nash (Al-Qur’an dan Sunnah) tapi menggunakan akal dalam menentukan pilihan terhadap nash mana yang akan disampaikan lebih dahulu (menyangkut tahapan dakwah dan silabi dakwah), bagaimana menyampaikan (media dan cara yang digunakan) yang sesuai dengan keadaan sasaran dakwah.

 

Dalam menentukan tahapan dakwah, misalnya, sebagian ahli membuat lima tahapan dakwah: 1) Tahapan penyampaian pesan (marhalah tabligh); 2) Tahapan pengajaran (marhalah ta’lim); 3) Tahapan pembinaan (marhalah takwin); 4) Tahapan pengorganisasian (marhalah tanzhim); dan 5) Tahapan pelaksanaan (marhalah tanfizh).

 

Sedangkan penentuan media yang digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan fasilitas yang ada serta kebutuhan dan kemampuan penerimaan sasaran dakwah. Apakah akan menggunakan media tradisional (ceramah dan khutbah) atau multimedia baik elektronik maupun audiovisual. Apapun metode yang diikuti, selain mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, tidak boleh dilupakan adalah, bahwa semua metode yang digunakan tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan nash Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam berdakwah sekalipun, tujuan tetap tidak menghalalkan segala cara.

 

Dakwah multimedia merupakan aktivitas dakwah dengan memanfaatkan berbagai bentuk teknologi informasi dan komunikasi, sebagai media atau wahana pencapaian tujuan dakwah. Istilah multimedia menggambarkan bahwa sistem informasi dan komunikasi umat manusia saat ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lebih dari satu macam medium, yaitu visual, audio, video dan kombinasinya.

 

Peran multimedia sebagai wahana dakwah sangat potensial dan menjanjikan, sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada khususnya, maupun pengaruh globalisasi pada umumnya. Karena itu, media atau wahana dakwah yang direncanakan harus benar-benar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi informasi dan komunikasi. Dakwah multimedia juga merupakan jawaban yang tepat terhadap kecenderungan masyarakat dengan mobilitas yang tinggi dan kegiatan yang padat, yang tidak mungkin lagi terjangkau oleh dakwah konvensional.

 

Ada beberapa “pekerjaan rumah” yang perlu kita selesaikan, supaya dakwah Islamiyah di era informasi sekarang tetap relevan, efektif dan produktif. Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung proses dakwah. Kedua, setiap organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah. Ketiga, proses dakwah tidak boleh lagi dibatasi sebagai dakwah bil-lisan, tetapi diperluas dengan dakwahbil-hal, bil-kitabah, bil-hikmah, dan lain sebagainya. Keempat, media massa cetak, terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki umat Islam. (IM)

 

Sumber: Majalah SM no. 17/102 1-15 Sept 2017; hlm. 20


Tags: DakwahMultimedia , YunaharIlyas

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website