Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Museum Muhammadiyah untuk Bangsa

.: Home > Artikel > Majelis
24 Juli 2017 14:26 WIB
Dibaca: 2175
Penulis : Dra Widiyastuti, M.Hum. & David Efendi, SIP., MA.

 

 

 

MIMPI pendirian Museum Muhammadiyah di abad kedua persyarikatan yang didirikan Kiai Ahmad Dahlan dalam waktu dekat akan terwujud nyata. Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Gedung Museum ini di Kompleks Universitas Dahlan (UAD) Yogyakarta. Di atas area seluas satu hektare inilah Presiden Jokowi 22 Juli lalu didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dan disaksikan warga Muhammadiyah melakukan peletakan batu pertama.

 

Inisiasi museum Muhammadiyah sebenarnya telah dimulai periode kepengurusan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah periode 2010-2015. Tahun 2017 Pemerintah Republik Indonesia bersedia memfasilitasi ikhtiar tersebut. Sehingga Persyarikatan Muhammadiyah mampu mewujudkan museum sebagai pusat informasi dan dokumentasi sejarah gemilang kiprah Muhammadiyah membangun bangsa.

 

Mendasar

Museum, bagi Bangsa Indonesia, sangatlah penting dan mendasar. Museum menjadi media fisik yang berfungsi sebagai penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan bendabenda bukti material hasil budaya yang berguna bagi pelestarian nilai-nilai keunggulan budaya bangsa. Museum juga merupakan sarana pengayaan di bidang pendidikan dan pariwisata serta sarana informasi dan dokumentasi yang sangat efektif. Muhammadiyah memerlukan museum yang dapat menjadi pusat pendokumentasian sejarah Bangsa Indonesia di bidang pendidikan, kesehatan, dan amal sosial. Mengapa?

 

Pertama, usia pergerakan yang melampaui satu abad ini sudah sangat memadai untuk mengapresiasi peran KH Ahmad Dahlan sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah pergerakan nasional. Ini sangat penting diabadikan sebagai inspirasi generasi mendatang. Tentu juga ada tokoh lain yang memiliki sejarah monumental dalam pergerakan Indonesia. Seperti Ki Bagus Hadikusumo, KH Mas Mansyur, AR Fahruddin dan lainnya.

 

Kedua, Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan memiliki peranan strategis dalam masyarakat Indonesia. Khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial serta bentuk-bentuk aktual kiprah Muhammadiyah di era sekarang seperti pemberdayaan dan kemanusiaan secara lebih luas. Ketiga, sudah sangat banyak peninggalan monumental fisik Muhammadiyah yang kehilangan jejak informasinya. Dikhawatirkan semakin lama orang tidak akan mengenal secara utuh tempat-tempat yang bersejarah bagi bangsa dan juga bagi pergerakan Islam pada umumnya. Banyak dokumen Muhammadiyah belum terdokumentasikan secara apik. Sehingga perlu menciptakan ‘rumah dokumentasi’ untuk menjaga dinamika gerakan dan visi pencerahan Muhammadiyah.

 

Tiga tujuan pokok pendirian Museum Muhammadiyah adalah sebagai pusat dokumentasi dan informasi sejarah gerakan Muhammadiyah, sebagai media pendidikan, dan sebagai media pariwisata. Museum yang terletak di kota kelahiran Muhammadiyah ini akan menjadi center of excellent dari gerakan Islam di Indonesia. Sebuah gerakan yang berasal dari Kauman, sebuah kampung di depan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang telah berkontribusi besar di dalam merawat nilai luhur bangsa.

 

Pendirian Museum Muhammadiyah telah/sedang dilalui dalam beberapa tahapan yang cukup menguras tenaga dan pikiran mulai tahap perencanaan sampai persiapan pembangunan. Dalam tahap persiapan dilakukan penjajagan dan survei terhadap cara memperoleh materi-materi yang akan ditampilkan dalam museum. Kedua, tahap pendisplayan materi. Tahap ini akan dilakukan penataan terhadap materi-materi yang sudah ada berdasarkan klasifikasi dan urutan peristiwanya. Khusus untuk peninggalan yang sifatnya living monument, dokumentasi dan informasi tidak hanya disajikan dalam museum namun di situsnya. Sehingga peninggalan tersebut akan menjadi bagian dari pengelolaan koleksi museum.

 

Museum Muhammadiyah ini didirikan sebagai sebuah upaya sungguh-sungguh pendokumentasian secara komprehensif sejarah dan hasil karya Muhammadiyah. Mengingat Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yang lahir dari situasi kolonialisme akut dari rahim Islam dan spirit lokal (Yogyakarta). Sehingga museum ini menjadi media transformasi nilai dan informasi tentang beragam tokoh serta peran kebangsaan Muhammadiyah. Dan groundbreaking museum oleh Presiden RI telah memberikan energy akselaratif dalam membangun pusat informasi yang modern dan unggul. Yang akan dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas sebagai kebanggaan bersama Bangsa Indonesia.

 

 

(Dra Widiyastuti, M.Hum. & David Efendi, SIP., MA. Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 24 Juli 2017)

 

Sumber: www.krjogja.com


Tags: MuseumMuhammadiyah

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website