Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Menyongsong Kopdarnas Penggiat Literasi: MEMBANGUN LEMBAGA MEDIA MEMBANGUN LITERASI PELAJAR INDONESIA

.: Home > Artikel > Majelis
05 Desember 2017 20:51 WIB
Dibaca: 1441
Penulis : Nabhan Mudrik Alyaum

 

 

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan struktur tertinggi pada hierarki kepemimpinan IPM. Gagasan, gerakan, hingga program di lingkup IPM secara nasional bermula dari PP IPM, segala inisiasi dapat berjalan dengan baik jika digerakkan oleh PP IPM. Dari kenyataan tersebut tentunya dibutuhkan publikasi masif agar gagasan, gerakan, dan program tersebar di seluruh Indonesia.

 

Persoalan muncul ketika PP IPM belum memiliki media massa yang efektif dan berkelanjutan untuk mempublikasi gagasan, gerakan, maupun program. Terlebih lagi, media sosial yang dimiliki oleh IPM belum terorganisir dengan baik. Sering terjadi kenyataan bahwa gerakan dan gagasan yang diusung PP IPM hanya tersebar di tingkat pusat dan wilayah, sementara program tidak terlalu dapat diharapkan dampak yang berkelanjutan bagi IPM karena beda periode pimpinan akan memiliki program yang berbeda pula.

 

Kenyataan-kenyataan tersebut melatarbelakangi dirintisnya Lembaga Media PP IPM pada akhir tahun 2016 silam. Dimulai dari aktivitas Tim Media selama Muktamar ke-20 IPM, kinerja yang baik dari Tim Media dilanjutkan bahkan kemudian diresmikan menjadi Lembaga Media, Komunikasi, dan Teknologi Informasi PP IPM (Selanjutnya cukup disebut dengan Lembaga Media). Setelah pembentukannya, perlahan tapi pasti Lembaga Media terus meningkatkan kualitasnya dan melanjutkan keaktifan hingga kini.

 

Secara umum, Lembaga Media PP IPM memiliki tugas utama mengelola segala aktivitas PP IPM di dunia maya. Hal ini terjadi karena PP IPM secara personalia tidak lagi memungkinkan untuk mengorganisir hal-hal teknis semacam pengelolaan media sosial (media sosial) dan aktivitas internet lainnya seperti situs resmi PP IPM. Setelah media digital PP IPM dikelola oleh Lembaga Media, terbukti bahwa aktivitas meningkat dan diiringi pula oleh peningkatan kualitas konten ditinjau dari jangkauan kiriman yang makin meluas.

 

Setidak-tidaknya sejak PP IPM menyeriusi urusan media digital, lini media yang diprioritaskan pengelolaannya mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Sebagai sampel, medsos Instagram PP IPM mengalami peningkatan lebih dari 13.000 followers sejak Januari 2016(Data PPIPM pada 1 Desember 2017). Sementara itu situs resmi ipm.or.id mengalami peningkatan dari sisi view dan post, view bulanan situs PP IPM berada di kisaran 7.000 - 38.000 views sementara rata-rata kiriman selalu lebih dari 10 kiriman per bulan.(Data statistik web PP IPM Juni 2016 - Oktober 2017).

 

Statistik berbicara bahwa Lembaga Media PP IPM sukses mengembangkan berbagai lini media digital PP IPM. Bahkan khusus untuk Instagram, akun resmi PP IPM menjadi akun dengan followers terbanyak jika dibandingkan dengan ortom Muhammadiyah lain. Pun jika dibandingkan dengan organisasi kepemudaan lainnya IPM tergolong unggul, hanya kalah jumlah followers dari akun resmi IPPNU --itupun secara kualitas kiriman PP IPM jauh lebih baik dengan interaksi yang jauh lebih tinggi. Secara umum pengelolaan akun medsos lainnya juga makin membaik, kuantitas dari aktivitas segala lini media PP IPM pun terus meningkat semakin pesat. Namun keberhasilan-keberhasilan tersebut bukanlah titik tekan dari bahasan ini.

 

Sejak lini media PP IPM dikhususkan pengelolaannya oleh Lembaga Media, muncul kenyataan menarik bahwa segala aktivitas melalui akun medsos dan situs menghilangkan batas-batas struktural yang selama ini ada. Jika stuktur yang menaungi tidak terlalu proaktif, kader dan pimpinan IPM dapat langsung berinteraksi dengan PP IPM, begitu pula dengan agenda-agenda IPM tingkat nasional yang dapat terpublikasikan melalui lini media digital IPM. Hal ini menumbuhkan kontribusi pelajar sebagai basis massa IPM yang lebih aktif lagi, terutama dalam kaitannya dengan literasi.

 

Akun medsos dan situs PP IPM berhasil menstimulasi kader-kader IPM se-Indonesia dari Aceh hingga Papua untuk mengembangkan kemampuan literasi. Dalam hal ini, literasi yang dimaksud adalah segala kemampuan kognitif dasar yang berkontribusi terhadap perkembangan sosial-ekonomi untuk menumbuhkan kapasitas kesadaran sosial dan refleksi kritis sebagai jalan menuju perubahan sosial dan personal.(UNESCO. 2006. Global Monitoring Report)

Secara khusus, kemampuan kognitif dasar sebagai bagian paling utama dari cakupan literasi yang didalami IPM adalah membaca dan menulis.

 

Literasi berhasil dikembangkan karena media digital yang dimiliki PP IPM membuka kesempatan seluas-luasnya agar pelajar dapat melatih kemampuan literasi. Terhitung ratusan akun resmi IPM di setiap struktur mulai merambah Instagram sejak PP IPM menyeriusi pengelolaan Instagram awal tahun 2016 lalu. Dari ratusan akun tersebut terdapat puluhan akun resmi struktur-struktur IPM yang mengembangkan keaktifannya melebihi batas-batas yang bahkan tidak terbayangkan oleh PP IPM sebelumnya. Pengembangan seperti desain visual hingga videografis (tentunya dengan muatan literasi) makin marak dan makin subur terkembang di kalangan basis massa IPM.

 

Berbicara tentang Instagram, pembahasan tidak hanya berkutat tentang foto dan video, namun juga caption. Dari caption itulah pelajar mulai melatih kemampuan literasi. Dari caption pula lah kemudian literasi dapat didalami. Caption merupakan media yang baik untuk mulai mendalami literasi dari hal yang umum dan ringan, tidak melalui jalan yang lebih serius seperti penelitian ataupun pembuatan tulisan-tulisan ilmiah lain.

 

Tak berhenti di urusan caption, Instagram juga mampu menjadi jalan untuk menyebarkan berita yang dipublikasikan di situs resmi. Sehingga dalam hal ini Instagram juga berperan penting dalam penyebaran karya-karya literasi pelajar se-Indonesia. Program-program dari struktur IPM se-Indonesia dapat terpublikasikan secara masif karena dengan lebih dari 14.000 followers, Instagram resmi PP IPM membuka diri untuk merepost segala kegiatan tersebut.

 

Suplai materi berita di situs resmi IPM tak pernah berhenti datang dari kader dan basis massa di seluruh Indonesia. Hal ini pun didukung oleh medsos IPM dan jaringan-jaringan grup di aplikasi instant messaging yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga memudahkan persebaran informasi. Kader IPM dimanapun berada dapat menjadi kontributor berita kemudian menyumbangkan konten bagi situs resmi IPM. Selain itu, berita-berita yang ada di situs juga datang dari informasi-informasi ringan tentang agenda IPM di Instagram yang kemudian ditindakklanjuti untuk pembuatan beritanya.

 

Kinerja Lembaga Media juga menjadi ujung tombak dalam penyebaran event-event literasi yang diselenggarakan oleh PP IPM. Dimulai dari Tahun 2016 dimana event Sayembara Ekoliterasi menggunakan medsos dan situs resmi PP IPM sebagai media publikasi dari awal hingga akhir penyelenggaraannya. Disusul kemudian beberapa bulan lalu di Tahun 2017, Sayembara Pekan Bahasa dari Bidang ASBO PP IPM juga mengandalkan medsos dan situs PP IPM untuk penyebaran informasi terkait agenda tersebut. Dari kedua agenda ini, dapat disaksikan bersama bahwa informasi tentang kedua agenda tersebut sangat dimudahkan persebarannya berkat bantuan publikasi dari berbagai lini media digital PP IPM, hingga kemudian menemui keberhasilan dalam penyelenggaraannya.

 

Menjadi suatu kehormatan besar bagi Lembaga Media untuk terus mengembangkan kontribusi melalui bermacam media digital PP IPM, karena dengan kontribusi tersebut perlahan namun pasti literasi pelajar Indonesia dapat terus tumbuh. Literasi melalui medsos dan situs resmi inilah yang begitu dekat dengan dunia pelajar. Sehingga mampu mencerdaskan dan membuka jalan bagi setiap pelajar untuk memberikan sumbangsih positif secara langsung dalam urusan literasi.

 

Keberadaan media digital PP IPM membuat pelajar terutama kader IPM memulai langkah mendalami literasi secara proaktif dan sukarela tanpa paksaan. Kesukarelaan inilah yang memudahkan jalan untuk mendalami dan menyebarkan budaya literasi. Sehingga besar harapan bahwa literasi pelajar lewat jalur digital tumbuh berkelanjutan, untuk kemudian menjadi jalan pengembangan literasi dalam bidang-bidang lain yang memiliki daya ubah lebih besar.

 

Terlebih lagi dalam proyeksi ke depan Lembaga Media sesuai nama lengkap yang telah disebutkan di awal tentunya akan mengembangkan ranah lain selain media, yaitu komunikasi dan teknologi informasi. Dalam pengembangan ranah-ranah lain selain media digital IPM tentunya akan makin banyak melibatkan kader IPM dan semakin membuka peluang tumbuh pesatnya literasi pelajar terutama kader IPM. Sehingga seiringnya berjalannya waktu literasi terus menjadi perhatian sebagai bagian dari ranah gerak Lembaga Media PP IPM.

 

Demikian uraian tentang proses pembangunan Lembaga Media, Komunikasi, dan Teknologi Informasi PP IPM yang telah ditempuh hingga saat ini. Dimana keseluruh usaha-usaha tersebut secara nyata memiliki dampak positif menumbuhkan semangat literasi di dalam diri pelajar Indonesia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan Lembaga Media PP IPM berkontribusi nyata terhadap pembangunan budaya literasi Pelajar Indonesia melalui aktivitas media digital yang terus meningkat; dulu, kini, dan masa depan.

 

 

Nabhan Mudrik Alyaum

Redaktur Lembaga Media, Komunikasi, dan Teknologi Informasi PP IPM, Ketua Umum PD IPM Kota Yogyakarta Periode 2017-2019

 


Tags: MembangunLembagaMediaMembangunLiterasiPelajarIndonesia , KopdarnasPenggiatiterasi , NabhanMudrikAlyaum

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website