Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Menyongsong Kopdarnas Penggiat Literasi: BERLITERASI DAN MENJADI PEDULI MELALUI TUMBLR

.: Home > Artikel > Majelis
04 Desember 2017 23:01 WIB
Dibaca: 1570
Penulis : Oase Aulia Amjad

 

 

Tumblr adalah platform mikroblog sekaligus jejaring sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan konten multimedia dalam bentuk blog pendek. Tumblr muncul melengkapi beragamnya situs media sosial yang digunakan masyarakat kita, terutama bagi para pemuda Indonesia.

 

Fokus tumblr yang lebih kepada tulisan, dan perpaduannya yang menarik antara website pribadi dengan media sosial menjadikan tumblr sebagai situs yang berbeda. Ini menjadikan tumblr berhasil menjadi pelarian bagi para pengguna blog ataupunwordpress yang menginginkan platform yang lebih simple, namun nyaman digunakan.

 

Begitu pula dengan saya, satu setengah tahun yang lalu, saya mulai menjadi pengguna aktiv tumblr. Saya ingin cerita yang saya tulis akan lebih mudah untuk diakses teman-teman saya, atau bahkan diakses siapa saja, dan lebih-lebih tampilan tumblr yang memungkinkan pengguna untuk mengatur tampilannya dengan mudahnya membuat saya jatuh hati.

 

Dan ternyata itu terbukti, pembaca tulisan-tulisan di tumblr saya meningkat. Bukan hanya secara jumlah pembaca, tapi beragamnya jenis pembaca saya, yang awalnya sebatas teman-teman terdekat menjadi lebih luas dari itu.

 

Tumblr bak tren yang akhirnya berkembang luar biasa di lingkungan saya, satu per satu teman-teman saya bergabung menjadi pengguna tumblr. Satu teman mengajak teman yang lain, lalu mempengaruhi temannya yang lain. Begitu seterusnya, tumblr menjadi semakin ramai, bermanfaat banyak namun tetap dibungkus secara ringan dan menyenangkan.

 

Namun ada yang lebih penting dari sekedar menambahnya jumlah viewers saya, ataupun meningkatnya penggunanya. Tumblr berhasil menjadi media yang luar biasa. Mempertemukan ide-ide yang awalnya tertahan ragu di benak pemuda Indonesia, bahkan, menyebarluaskan pemikiran-pemikiran yang membangunkan sisi-sisi kemanusiaan kita.

 

Saya ambil contoh, pengguna akun @academicus oleh Iqbal Hariadi yang aktif menyebarkan opini-opininya, tentang permasalahan sederhana di keseharian kita, hingga tentang Indonesia yang membuat saya (dan saya yakin ratusan pembaca lainnya) merasa terusik, tergugah, terinsipirasi.

 

Bicara soal tumblr sebagai media penebar inspirasi, tidak afdhal jika saya tidak menyebutkan salah satu penulis favorit saya, Kurniawan Gunadi. Tulisan-tulisan Mas  Gun mampu menggerakkan saya untuk memperhatikan apa yang tidak saya perhatikan, menggerakkan saya untuk mau ‘membaca’, membaca kondisi sosial lingkungan saya dan berani mengambil sikap sesuai jati diri saya, sebagai seorang muslim misalnya. Tumblr berjasa memperkenalkan saya dengan Mas Gun, seorang penulis, designer, dan bagi saya, seorang pegiat literasi.

 

Karena bagi saya, literasi bukan hanya sebatas membaca buku, lalu sudah begitu saja. Tapi membaca dalam artian yang sangat luas, memperhatikan-memproses- dan memahami apa yang ada di sekelilingnya. Membaca keadaan sosial masyarakat kita salah satu contohnya. Karena literasi seharusnya mampu menjadikan manusia sebagai subjek yang kritis terhadap dirinya maupun lingkungannya, sebagai jalan membentuk perubahan-perubahan, perkembangan-perkembangan bagi masyarakat kita.

 

Kekuatan literasi bagi saya adalah kekuatan menggerakkan, menggerakkan manusia untuk terus peduli, terus berbenah dan terus mempertahankan kebaikan. Pada akhirnya, ini berbicara tentang posisi manusia di dunia, sebagai khalifah yang bertugas memberi kemaslahatan bagi dirinya, lingkungannya dan kepada dunia.

 

Dan saya merasakan tumblr mampu menjadi media yang tepat untuk menyebarkan semangat ber-literasi. Saya merasakannya sendiri. Agustus 2016 saya berkesempatan berangkat ke China, sebagai peserta program AFS, yaitu pertukaran pelajar untuk siswa-siswi SMA/MA. Dengan AFS, saya menetap di sana kurang lebih selama 11 bulan, tinggal di host family, yaitu orang tua asuh yang dengan suka rela mengasuh saya sebagai anak mereka. Saya juga bersekolah di sana seperti teman sebaya lainnya di sana.

 

Dengan pengalaman seperti itu, saya memiliki banyak cerita yang sayang sekali jika hanya saya simpan didalam buku harian saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk membagikannya di halaman tumblr saya. Awal mulanya, tumblr berhasil memicu saya untuk terus menulis, terus berliterasi, tidak boleh absen mengamati dan terus berbagi.

 

Lambat-laun, tanpa saya sadari saya mendapat feedback dari para pembaca, mereka menyukai cerita saya, dan mengaku terinspirasi dengan apa yang saya ceritakan.

Bukan tentang pengakuan itu yang saya tekankan, tapi betapa tumblr mampu dengan efektifnya menyebarkan inspirasi bagi penggunanya.

 

Hingga akhirnya, saya membuat semacam seri tulisan dengan judul ‘Tentang China’, itu berisi kumpulan cerita saya tentang budaya China, tentang orang-orang China, dan tentang hal-hal remeh tapi ternyata bisa mendefinisikan China di mata saya. Dan tanpa saya sadari, kumpulan-kumpulan cerita tersebut mampu menggerakkan pemahaman para pembaca. Banyak yang mengaku menjadi ‘mengenal’ China berkat cerita yang saya tulisankan.

 

Secara tidak saya sadari, saya menulis cerita-cerita yang membantah stereotype orang-orang China. Yang saya sendiri percaya, bahwa untuk membangun hubungan yang baik antar satu bangsa dengan bangsa yang lain, antar satu agama dengan agama yang lain dan bahkan antara satu etnis dengan etnis, yang paling penting adalah mereka harus saling mengenal. Dan pastinya, dibutuhkan pemahaman yang baik diantara mereka, pemahaman yang benar, bukan sekedar stereotype. Sehingga saya percaya, membantah stereotype adalah upaya yang bisa saya lakukan sebagai modal membentuk pemahaman yang lebih baik antara bangsa di dunia. Untuk mewujudkan dunia yang damai, dunia yang mampu menerima beda.

 

Atas dasar pengamatan dan pengalaman, saya percaya bahwa tumblr bisa menjadi media literasi yang tepat bagi pemula seperti saya. Sederhana, mudah, namun tetap mampu memberi dampak menggerakkan orang-orang di lingkungan kita, seperti tujuan dari literasi itu sendiri.

 

Tumblr mampu menjadi sarana untuk menumbuhkan kemampuan dan motivasi dalam menulis dan membaca apa-apa yang terjadi di sekeliling kita. Sebagai ikhtiar mendalami literasi, untuk memunculkan peduli.

 

 

 

 

Tags: BerliterasidanMenjadiPeduliMelaluiTumblr , KopdarnasPegiatLiterasi , OaseAuliaAmjad

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website