Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Menyongsong Kopdarnas Literasi: TRANSFORMASI DAN PERAN KOMUNITAS DALAM BERLITERASI

.: Home > Artikel > Majelis
04 Desember 2017 19:16 WIB
Dibaca: 1523
Penulis : Idham Syifa Fahreza

 

 

 

Apa yang disebut dengan literasi? Apa aja yang bisa dilakukan dengan sebuah kegiatan bernama literasi? Apa keuntungan untuk diri kita? Inilah awal munculnya sebuah pertanyaan mengenai LITERASI.

 

Diambil dari pengertiannya sendiri yang dikemukakan oleh National Institute for Literacy (NIFL) adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Dalam pengertian tersebut jelas bahwa di dalamnya literasi mencakup melek visual yaitu kemampuan untuk mengenali dan memahami seluruh ide gagasan yang di sampaikan scara visual (video/gambar).

 

Pemahaman seseorang mengenai literasi adalah seperangkat keterampilan nyata khususnya kognitif membaca dan menulis dan kemampuan literasi merupakan sebuah hak setiap orang dan dasar untuk belajar dalam kehdupan sampai orang itu tiada, kemampuan literasi dapat mmberdayakan dan juga dapat meningkatkan kemampuan individu agar menjadi seseorang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, juga masyarakat luas. Lalu dari banyaknya pengertian dan pemahaman litersi di atas, sebuah literasi memiliki 7 dimensi yang mana itu saling berkaitan yaitu: dimensi geografis, dimensi keterampilan, dimensi bidang, dimensi fungsi, dimensi media, dimensi jumlah, dimensi bahasa. Itulah komponen yang harus ada dalam literasi, sebagai objek dalam pelaksanaannya. Dan ketika sebuah literasi mempunyai banyak pemahaman seperti itu, tak dipungkiri generasi muda pun harus juga ikut andil, ikut berkontribusi langsung di dalamnya. 

 

Lalu,bagaimana cara para pemuda itu berkontribusi? Sebenarnya banyak cara salah satunya adalah masuk dalam komunitas literasi, dimana dia akan mendapatkan literasi sesuai seleranya, dan dapat juga berkarya untuk mengembangkan bakat juga dapat bermanfaat bagi orang lain, jika demikian, seharusnya para pemuda atau generasi muda sekarang banyak yang mengikuti aksi literasi, tapi nyatanya bukan melalui komunitas atau perkumpulan yang ada melainkan melalui dunia digital. Ini adalah sebuah kemajuan pesat dimana sebuah aktivitas literasi dapat di laksanakan dalam wujud digital dan dengan sanagat mudahnya membuat sebuah karya bertemakan literasi. Tetapi, dalam pelaksanaannya yang sedemikian rupa banyak juga yang tidak sesuai dengan norma, jika demikian maka semua orang yang berkecimpung di dumia literasi digital harus lebih berhati hati dalam menjalankan kegiatan tersebut.

 

 

PERAN KOMUNITAS LITERASI: LPR JOGJA

 

Seperti yang kita ketahui, bahwa sekarang ini masyarakat mulai mengkritisi tentang kegiatan literasi termasuk membentuk komunitas komunitas literasi di berbagai daerah dan banyak objek yang menjadi sasaran ranah mereka. Termasuk kami,komunitas literasi pelajar kota Yogyakarta yaitu Lembaga Pers Remaja Jogja. Komunitas ini berada di bawah Pimpinan Daerah IPM kota Jogja, dibawah bidang PIP PD IPM Kota Jogja.

 

Lembaga Pers Remaja adalah komunitas yang terstruktur rapi dan dalam menjalankan kegiatan kegiatan literasi tersebut kami mengandalkan orang-orang di dalamnya untuk mengerjakannya. Kami mencari para penggiat literasi untuk masuk di dalamnya melalui open recruitment yang sangat selektif, mematok keterampilan yang sedikit melebihi rata-rata, karena kami akan mengerjakan program kerja komunitas atau lembaga literasi tersebut dengan konsep yang terstruktur dan dikelompokan dalam bidang-bidang yang ada. Dengan demikian dirasa akan lebih efektif karena dapat dikerjakan melalui keterampilan yang sudah dikelompokan tersebut, juga dirasa akan lebih optimal.

 

Ada beberapa program kerja, salah satunya adalah majalah yang diterbitkan setiap 2 bulan sekali, disebarkan ke seluruh sekolah Muhammadiyah yang terdapat di kota Yogyakarta, kepada pimpinan Muhammadiyah dan pimpinan IPM, dalam ribuan eksemplar setiap 2 bulan.

 

Majalah ini diberi nama GUDEG Magazine,  sebagai akronim dari Gudang Ide dan Gagasan.Tujuannya adalah memberi inspirasi para pelajar agar tahu bahwa literasi tidak hanya di dalam sekolah, saja melainkan dapat dibentuk di luar lingkup sekolah, dengan berbagai ide yang menarik untuk digagas dan disebarluaskan. Isi dari GUDEG Mag adalah beberapa pengetahuan mengenai Islam dan Muhammadiyah yang disajikan secara modern dan menarik untuk dibaca. Juga disajikan artikel mengenai fashion, campus, sekolahan, gaya hidup, teknologi, resensi, tanggapan, komik, puisi, cerpen, gallery, dan beberapa artikel lainnya.

 

 

 

 

Diadakan juga challenge untuk pelajar se-kota Jogja untuk ikut berpartisipasi membuat karya, yakni karya-karya terbaik mereka dalam wujud puisi, cerpen, opini, dan gallery,dengan imbalanmendapatkan fee dan karya tersebut dimuat dalam GUDEG Mag.

 

Selain itu, dibuat juga buletin sebar,sebulan sekali dengan berbagai tema, disebarkan dengan metode yang sama yaitu ke sekolah-sekolah Muhammadiyah danpimpinan ortonom Muhammadiyah.

 

LPR IPM Jogjajuga menyelenggarakan pelatihan kepenulisan untuk umum sekaligus untuk meng-upgrade skillatau keterampilan dari komunitas kami sendiri,agar kemampuan yang dimiliki meningkat. LPRjuga menampilkan pameran literasi yang kami miliki dan bekerjasama dengan berbagai komunitas yang lainnya.

 

Komunitas ini sebenarnya lebih menyasar ke aktivitas pers, namun yang namanya pers juga dapat disebut sebagai kegiatan literasi. Kami juga membuat website resmi Lembaga Pers Remaja Jogja dan beberapa media sosial yang banyak digandrungi oleh kaum muda jaman sekarang.

 

Selain dari media cetak,LPR juga menerbitkan majalah. Dalam hal ini kami mencoba merekatkan para pelajar untuk lebih dekat dengan kegiatan literasi, dengan cara pendekatan dan menyebarkan aktivitas tersebut menyesuaikan dengan kondisi di daerah tersebut.

 

Sejatinya literasi itu sangatlah penting dalam kehidupan, tanpanya kita tak akan pernah menemukan banyak hal yang ada di sekeliling kita tanpa pernah belajar untuk berliterasi. Dengan demikian,diharapkan bahwa seluruh komunitas literasi yang ada dapat menyebarkan aktivitas-aktivitas literasi ke masyarakat luas sehingga merata dalam hal literasi.

 

 

Namanya juga Keluarga 😁#debarkanduniadengankarya


Tags: LembagaPersRemajaJogja , KopdarnasPegiatLiterasi , IdhamSyifaFahreza

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website