Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Menyongsong Kopdarnas Literasi: LITERASI SAINS SEBAGAI STRATEGI MEMBANGUN ISLAM BERKEMAJUAN

.: Home > Artikel > Majelis
01 Desember 2017 16:04 WIB
Dibaca: 1857
Penulis : Rizal Hermawan

 

 

Prolog

Literasi merupakan kegiatan fitrah bagi manusia, karena dalam konteks  primodial  sejak awal ayat yang pertama turun dalam al quran adalah perintah membaca, baik a membaca dalam pengertian umum  maupun membaca dalam arti  yang lebih luas. Gerakan literasi merupakan pengembangan dari aksara. Masyarakat kita mengalami lompatan budaya yang sangat dahsyat dari tradisi bertutur menjadi tradisi melihat tanpa melalui tradisi menulis, sehingga kondisi menjadikan gegar budaya yang dalam pengamatan praktis kita sering  sangat gampang terpengaruh oleh informasi tanpa melalui klarifikasi atau tabayyun akan kebenaran informasi tersebut.

 

Gerakan literasi sangat berkaitan dengan termonologi berkemajuan, definisi Islam berkemajuan secara geneologi kita bisa merujuk rekomendasi Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar “dalam keyakinan bahwa Indonesia atau negara Pancasila bagi umat Islam merupakan dar al-ahd wa al syaha’da (negara yang merupakan hasil konsensus dan tempat pembuktian untuk menjadi negeri yang aman dan damai), bahwa dakwah yang perlu dilakukan pada masa sekarang adalah model dakwah pencerahan berbasis komunitas. Literasi berbasis komunitas merupakan bentuk lain  dakwah pencerahan.

 

Pada sisi lain semarak berliterasi di seantreo negeri ini tidak menjadikan perubahan sosial yang signifikan di masyarakat baik dari sisi kultur maupun taraf kehidupan. Memang,ada kisah sukses tentang kekuatan literasi, misal Andrea Hirata dengan Laskar Pelanginya yang mampu menggerakan potensi wisata unik  di Kepulauan  Bangka Belitung,atau kisah sukses  A Fuadi tentang mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

 

Pada titik inilah MPIPCM Ngagel Kota Surabaya menggelar program literasi berbasis komunitas,terutama masjid dan sanggar belajar. Prinsip yang dijalankan dalam membangun literasi berbasis komunitas di lingkungan Muhammadiyah Ngagel adalah partisipasi, kolaborasi dan kreatif. Kami melihat peran masjid yang strategis sebagai basis gerakan literasi, karena masjid merupakan basis kegiatan umat Islam terutama warga Persyarikatan Muhammadiyah Ngagel. Ini menjadi strategis untuk mengurangi kesenjangan informasi dalam Persyarikatan. Sering, wacana atau discourse yang dikembangkan oleh PP Muhammadiyah gagal difahami di tingkatan ranting atau warga Muhammadiyah secara umum. Akibatnya, banyak warga Muhammadiyah yang gampang terpengaruh ideologi lain.

 

Basis kegiatan literasi di Sanggar Belajar Masyarakat merupakan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya,karena Surabaya sudah mendeklarasikan sebagai kota literasi sehingga segenap penjuru kota hadir taman bacaan masyarakat baik milik masyarakat maupun pemerintah.

 

Konsep gerakan literasi berbasis  komunitas yang dikembangkan MPI PCM Ngagel terbagi dalam beberapa kegiatan atau aktifitas. Pertama, literasi sains.Kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (PISA, 2000).

 

Secara umum,kemampuan literasi sains anak Indonesia,terutama pada aspek membaca sederhana cenderung tidak memuaskan.Kita hanya berada pada urutan 64 dari 65 negara yang disurveioleh OECD.

 

Pendekatan  dalam literasi sains menggunakan design thingking,  yaitu:(1)Feel(merasakan),dimulai dengan observasi, memilih dan terlibat dari setiap masalah sehari – hari; (2) Imagine,yaitu membayangkan keberhasilan di mulai dengan brainstorming tools yaitu mengeksplorasi ide ide yang dapat menciptakan dampak tercepat terluas serta paling berkelanjutan untuk menyelesaikan masalah; (3) Do(melakukan),anak melaksanakan ide ide yang mereka susun dan membuat perubahan dengan tahapan merencanakan, implementasikan dan refleksikan; dan (4) Share,membagikan karya dengan cara mepresentasikan cara penyelesaian masalah. Target utama peserta literasi sains  adalah anak-anak dan remaja  ini merupakan elemen strategis karena saat ini kita sedang mengalami bonus demografi.

 

Kedua,literasi Al Quran.Ini penting karena selama ini kita hanya mampu membunyikan bacaan Quran, tetapi gagal memahami Al Quran itu sendiri. Menurut kami, inilah inti dari gerakan literasi di tubuh Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu melakukan restorasi atau Reformasi Muhammadiyah dari kebekuan dan konservatif Persyarikatan, dalam  bentuk kajian serta penyediaan buku-buku dengan tema-tema hermeneutika, teori sosial kritis dan new sosial movement.

 

Target utama dari literasi Al Quran adalah mengaktualisasikan kembali teologi Al Maun dan Al Ashr,baik dalam tataran wacana maupun praksis. Dalam tataran praktis kita menggelar workshop dan pelatihan literasi Al Quran,serta membangun Perpustakaan Masjid di seluruh wilayah PCM NgagelKota Surabaya.

 

Ketiga,literasi informasi.Ini merupakan menjawab tantangan zaman untuk menyiapkan masa depan.Secara difinisi,literasi informasi adalah konsep belajar. Dia adalah seperangkat keterampilan (soft skill) yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi pembelajar mandiri. Menurut Snavely dan Cooper (Snavely & Cooper, 1997), ada 8 kemampuan literasi yang dibutuhkan di abad 21 ini yaitu:Computer literacy, Critical literacy, Library literacy,  Media literacy, Technology literacy, Visual literacy,Web literacy, danWorkplace literacy.

 

Selain itu, Shapiro dan Hughes (Shapiro & Hughes, 1996) sebelumnya mengatakan bahwa skill literasi terbagi ke dalam 7 area, yaitu:Tool literacy Resource literacy Social-structural literacy Research literacy Publishing literacy Emerging technology literacy Critical literacy.

 

Aplikasi praksis  dari literasi informasi adalah pembuatan web almaun.id dan pengelolaan grupWAbuat seluruh jajaran seluruh pimpinan Muhammadiyah se PCM Ngagel. Rencana ke depan adalah mengembangkan start up informasi untuk sinergisitas semua stoke holder Muhammadiyah Cabang Ngagel.

 

Gerakan literasi di lingkungan Muhammadiyah Ngagel  Surabaya semuanya ditujukan untuk memberikan kesadaran  sosial tentang gerakan Muhammadiyah beridentitas gerakan Islam kosmopolit, siap berdialog dengan berbagai peradapan.

 

 

Rizal Hermawan  |  MPI PCM Ngagel Kota Surabaya

  


Tags: LiterasiSainsSebagaiStrategiMembangunIslamBerkemajuan , KopdarnasPenggiatLiterasi , RizalHermawan

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website