Majelis Pustaka dan Informasi - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Pustaka dan Informasi
.: Home > Artikel

Homepage

Menyambut Kopdarnas Penggiat Literasi: AGENDA-AGENDA MENUMBUHKAN SEMANGAT LITERASI

.: Home > Artikel > Majelis
22 November 2017 17:21 WIB
Dibaca: 1371
Penulis : Sunarno -Forpusma Ponorogo

Image result for forum perpustakaan sekolah muhammadiyah ponorogo

foto: library.umpo.ac.id

 

 

Jika ingin mengenal dunia maka bacalah, jika ingin dikenal dunia maka menulislah. Untuk menjadi manusia kompeten tentunya harus cakap dalam berilmu, baik agama maupun umum. Salah satu sumber dari keilmuan adalah buku. Semakin banyak membaca maka akan semakin banyak tahu, dan perpustakaan merupakan salah satu gudang-gudang ilmu tersebut.

 

Ungkapan semakin baik perpustakaan maka semakin baik pula lembaga tersebut tak selamanya salah. Karena semakin banyak koleksi buku yang bisa dibaca, maka akan semakin banyak ilmu. Meskipun jaman yang modern ini informasi mudah didapat dengan bantuan teknologi, buku ternyata masih banyak memiliki unggulan. Diantara keunggulan buku-buku adalah mudahnya mengakses tanpa perlu jaringan internet, tidak perlu pakai listrik/ baterai, lebih menyehatkan mata, sedikit gangguan karna tidak ada iklan-iklan yang berkeliaran, lebih aman bagi anak-anak karena tampilan yang berbau pornografi lebih sedikit.

 

Begitupun, pendidikan literasi dalam pesantren adalah sudah menjadi kebiasaan, setiap hari mulai bangun tidur baca alQur’an, habis subuh baca ayat/surat/dikir pagi-petang, masuk kelas pelajaran biasa, sore hari baca hadist. Pada hari tertentu, para santri juga diberi kesempatan belajar berpidato sebagai persiapan mereka untuk berdakwah. Mereka dipersilakan untuk menyampaikan atau membahas satu permasalahan dan disimak oleh santri-santri yang lain. Kegiatan tersebut disamping untuk meningkatkan kemampuan bicara di muka umum, juga untuk meningkatkan kepercayaan diri, karena bicara didepan umum bukan hal yang mudah.

 

Seorang pendakwah, disamping harus menguasai permasalahan yang disampaikannya, juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, menguasai psikologi massa, persuasif, mampu mempengaruhi, berkata dengan sopan, dan bersikap santun. Kadang, humor diperlukan untuk memecah kebosanan atau mengundang perhatian jamaah.

 

Berangkat dari itu semua maka perlu adanya semangat yang baru untuk menumbuhkan minat baca bagi semua kalangan.

Diantara agenda-agenda tersebut adalah:

 

 1. Mengadakan lomba baca cepat. Lomba baca cepat diadakan dalam even-even tertentu, misal hari merdeka 17 Agustus. Dengan cara seperti ini nantinya diharapkan menjadi kegemaran dalam membaca buku.

 

2. Buku berkaki. Di kawasan pinggiran, minat baca yang kurang, salah satu penyebabnya adalah karena minimnya buku yang ada, fasilitas-fasilitas perpustakaan belum dapat dijangkau, maka berangkat dari itu semua kita adakan even harian dengan menyediakan buku-buku bagi peserta yang ikut kegiatan tersebut. Mengantarkan buku menuju pembacanya.

 

3. Camp book.  Dalam rangka untuk memfasilitasi para pembaca, maka kegiatan camp book ini dirasa cocok bagi semua kalangan. Kegiatan yang diadakan dalam waktu beberapa hari ini diharapkan dapat menambah wawasan tanpa biaya mahal.

 

4. Berkerjasama dengan organisasi-organisasi diluar.  Kegiatan ini adalah mengajak dan menfasilitasi para organisasi untuk ikut dalam literasi, misal dengan mengajak menulis kegiatan-kegiatannya lalu dibukukan, dipajang dalam perpustakaan.

 

5. Mengadakan belajar bareng tentang literasi.

 

6. Mengadakan pojok baca di sekolah/perpustakaan sekolah.

 

 

Image result for pojok baca sekolah muhammadiyah

foto: sdmuh3sby.sch.id

 

 

Sunarno;

Forum Perpustakaan Sekolah Muhammadiyah-Aisyiyah Ponorogo


Tags: AgendaPenguatanLiterasi , KopdarnasPenggiatLiterasi , SunarnoForpusmaPonorogo

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website